The Other Side Of Me

The Best Way to Learn alamism

Sajak Ekonom Mabok

Suatu pagi aku terjaga dari lelap
dan ketika mematung depan cermin aku bertanya
siapa yang empunya wajah di kaca
dan jawabnya
itu wajah adalah punya mahasiswa,
itu wajah adalah wajahmu,hai intelektual muda
hai calon pemimpin bangsa

dan aku bertanya apa iya
itu wajahku? apa iya aku ini calon pemimpin bangsa
dan apa iya pula jika aku ini seorang intelektual?

hei, yang berdiri di depan cermin,
mengapa pula kau ini meragu
akan statusmu sebagai mahasiswa ekonomi?
yakinkah kau punya cukup waktu
untuk berpikir hal remeh macam ini?
takkah kau sadar kalau kau
akan menjadi sosok manusia macam apa kau di masa nanti?

aku terdiam
karena tak tahu ini suara darimana
dan tak tahu itu pertanyaan apa jawabannya
eh, belum sempat aku menjawab,
ada suara lain menggema

hei, yang berdiri di depan cermin,
buat apa kau meragu,
bukankah kau selama ini telah yakin,
bahwa engkau akan menghabiskan hidupmu
dengan bersenang-senang dan bermain-main?
seperti yang kau lakukan ditengah kosongmu
pesta di sana dan pesta disini

tanpa tahu apa-apa aku membisu
kok tahu-tahu sekelilingku begitu berisik
dan tahu-tahu kok suara-suara ini begitu sok tahu
tahu-tahu berlagak seolah mereka yang paling tahu
padahal mereka hanya tahu sedikit, bahkan tidak ada

weleh-weleh, mengelak kau rupanya
kau kira aku tak tahu apa yang kau kerjakan
tidur saja dan bersenang-senang
tanpa pernah membaca
iya kan?

hei, ingat boy,
kau sudah tidak bisa bertingkah slonong boy
petentang-petenteng bak koboy
ingatlah, ketika engkau menyandung status mahasiswa
sebagai seorang ekonom muda
nasib bangsa di masa depan ada pada mahasiswa

apa kau sudah tidak peduli orang miskin?
apa kau sudah tidak peduli pada orang fakir?
apa kau sudah tidak peduli pada anak yatim?
apa kau sudah lupa akan bangsamu sendiri?
apa kau sudah yakin akan dirimu sendiri?
apa kau sudah yakin akan masa depanmu nanti?

aku semakin diam
bukan karena merasa bersalah atau apa
tapi aku tak tahu apa yang dibicarakan
apa aku sedang mabok, kurang tidur ato apa?

ya, kamu ini memang mabok, bocah
mabok harta, mabok kuasa, mabok cinta, dan mabok beneran
kamu sendiri ga sadar kalo kamu mabok kan?
itu tandanya kamu emang mabok

ini apa pula ini
semakin berisik saja suara-suara ini
emang siapa sih yang punya suara-suara ini?
bahkan aku yang punya kuasa tak merasa bersuara
lantas suara ini mewakili suara siapa?

seenaknya nuduh orang mabok
emang siapa yang mabok
semakin tidak jelas apa maksud
suara-suara ini
yang mabok saya atau mereka?
semakin tidak mengerti saya?

“udah, tidur lagi aja..kan ceritanya di awal terjaga dari tidur..yaudah tidur lagi aja..gampang kan?”

ini suara baru saya kenal
dan saya suka suara ini
saya sepakat
memang tidak ada yang lebih baik daripada tidur lagi

-dan lagi-lagi engkau lari dari masalah-

(depok, 3 desember 2009, 06.30, inspired by seno gumira ajidarma and (alm) w.s. rendra)

December 3, 2009 Posted by | Igauan, literature | , , , , | Leave a comment